Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)
menetapkan 30 ikon kuliner Indonesia. Ke depan,
kuliner Indonesia tersebut akan diperkenalkan ke
dunia internasional dengan menggaet beberapa
jaringan hotel internasional.
"Melalui langkah ini tentunya kuliner Indonesia
akan berkembang, salah satu yang ditonjolkan
adalah tumpeng," ujar Direktur Jenderal
Pengembangan Destinasi Pariwisata
Kemenparekraf, Firmansyah Rahim pada
konferensi pers Hospitality Investment World di
Jakarta, Senin (28/4/2014).
Hadir beberapa stakeholder di bidang perhotelan
yang menandatangani MoU untuk menghadirkan
ikon kuliner Indonesia di jaringan hotel mereka. Di
antaranya adalah Chairman Tauzia Group Hotel
Marc Steinmeyer, Chairman Sahid Group Hotel
sekaligus Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran
Indonesia (PHRI) Wiryanti Sukamdani, Chairman
Panorama Hospitality Management Christian
Kuntadi, dan Chairman Carlson Panorama
Hospitality Javier.
Rawon Nguling Probolinggo
"Ini saatnya bagi Indonesia untuk
memperkenalkan kulinernya ke seluruh dunia.
Indonesia memiliki banyak sekali resep makanan
yang fantastis. Tantangannya adalah
menumbuhkan rasa bangga atas kuliner yang
dimiliki Indonesia," kata Steinmeyer.
Selain itu, Wiryanti Sukamdani menilai bahwa
kuliner khas Indonesia harus bisa hadir di
berbagai wilayah di dunia seperti apa yang telah
dilakukan Malaysia, Thailand, dan Vietnam
terhadap kuliner khas negaranya.
"Di luar negeri belum banyak restoran yang
menyajikan makanan khas Indonesia, sementara
restoran khas Thailand, Vietnam, dan Malaysia
mulai bermunculan dimana-mana," ujarnya.
Menurut Direktur MICE Kemenparekraf
Achyaruddin, pemerintah akan memberikan
coaching clinic kepada para chef dari hotel-hotel
yang ingin menyajikan menu kuliner Indonesia.
"Pada 2 Mei nanti pemerintah akan mengadakan
coaching clinic di New York untuk 5 hingga 6
makanan dari total 30 ikon kuliner Indonesia,"
jelas Achyar.
Gado Gado Cemara.
Achyar juga mengharapkan pengembangan kuliner
Indonesia ini akan berdampak pada kesejahteraan
masyarakat khususnya para petani pangan.
Selain kuliner, pemerintah akan mengembangkan
spa khas Indonesia agar dikenal secara mendunia
layaknya shiatsu ala Jepang, Thai massage, dan
lain-lain. "Terdapat 9 budaya spa tradisional
Indonesia yang akan dikaji secara mendalam
untuk dikembangkan sebagai salah satu sektor
pendukung pariwisata," tambah Achyar.
Posting Komentar