Bercinta tanpa foreplay ibarat sayur
tanpa garam. Apalagi untuk wanita, foreplay
menjadi kunci penting jika mereka ingin
mendapatkan orgasme. Riset membuktikan
pentingnya foreplay ini. Penelitian yang dilakukan
ilmuwan di McGill University, Kanada itu
melibatkan 76 pria dan wanita. Seluruh
responden diminta melakukan masturbasi di
sebuah laboratorium khusus. Saat diteliti, ada
kamera yang bisa memindai panas untuk
mengukur tingkat gairah responden. Pengkuran
tingkat gairah dilakukan sebelum gairah datang,
setelah bergairah, sesaaat sebelum klimaks,
sesaat setelah orgasme dan 15 menit setelah
orgasme.
Setelah diteliti diketahui, suhu tubuh pria dan
wanita meningkat saat mereka bergairah. Namun
pada pria, suhu tubuh turun dengan cepat saat
mereka mencapai ejakulasi. Sementara pada
wanita, penurunan suhu tubuh itu terjadi setelah
orgasme. Artinya, puncak kenikmatan seksual
wanita berlangsung lebih lama.
Berdasarkan penelitian itu terlihat betapa
pentingnya foreplay untuk wanita. Bagaimana
foreplay yang disukai wanita? Apa saja yang
sebaiknya tidak dilakukan pria saat memberikan
wanita foreplay? Berikut saran dari para pakar
seks:
Do's: Sentuh Titik yang Tepat
Seksolog yang juga bergabung dalam Asosiasi
Seksologi Indonesia (ASI), Dr Andri Wanananda,
MS, mengatakan wanita bisa mendapat foreplay
terbaik jika stimulasi yang diberikan oleh
pasangan tepat pada bagian tubuh yang memang
disukainya. "Tergantung ya, zona erotis mana
yang dia sukai," papar Dr Andri kepada Wolipop.
Bahkan jika zona erotis yang disentuh termasuk
bagian paling sensitif untuk pasangannya, wanita
bisa mengalami orgasme sebelum penetrasi.
"Bisa saja dia waktu foreplay belum terjadi
penetrasi dia mencapai orgasme kalau memang
dirangsang pada zona erotis yang paling tepat di
tubuhnya, paling peka paling sensitif," jelas Dr
Andri.
Don'ts: Terlalu Kasar
Ketika terlalu semangat foreplay, terkadang bukan
kenikmatan yang diberikan pasangan tapi justru
memar dan luka-luka pada tubuh. Menggigit area
sensitif pasangan seperti leher, telinga dan
tengkuk memang bisa membangkitkan libido.
Tapi jika gigitan itu lepas kontrol jadi luka dan
menyakitkan, tentu foreplay tidak lagi
menyenangkan.
Do's: Stimulasi Klitoris
Umumnya wanita memerlukan waktu 30-60 menit
untuk mencapai orgasme dengan stimulasi
klitoris. Menurut penelitian, 81% wanita bisa
mencapai orgasme melalui stimulasi klitoris.
Sementara hanya 25% wanita yang bisa mencapai
orgasme melalui penetrasi.
"Wanita sering kesulitan untuk orgasme. Dan oral
seks atau stimulasi dengan tangan justru lebih
efektif untuk mereka (mencapai orgasme), sama
seperti vibrator," jelas Debby Herbenick, pakar
seks terkenal asal Amerika.
Don'ts: Terburu-buru
Penelitian yang dilakukan Petr Weiss dan Stuart
Brody dari Cekoslovakia kepada 2.360 orang
menunjukkan, durasi foreplay rata-rata bagi
wanita adalah 15,4 menit. Tak berbeda jauh,
menurut artikel yang dikutip dari So Feminine,
wanita perlu setidaknya waktu 20 menit untuk
foreplay sebelum akhirnya terangsang secara
seksual dan siap untuk berhubungan seks.
Namun sebenarnya tidak ada batasan harus
berapa lama foreplay dilakukan. Hanya saja pada
wanita, umumnya foreplay perlu sepuluh kali lebih
lama dilakukan ketimbang pria. Tubuh pria
memang didesain agar cepat terangsang dan
ereksi begitu mendapat stimulasi seks. Sementara
wanita perlu merasa relaks, nyaman dan
mengeluarkan lubrikasi yang cukup.
Don'ts: Terlalu 'Basah'
Foreplay biasanya banyak melibatkan lidah dan
mulut sebagai alat stimulasi. Hal ini wajar karena
semakin lama foreplay, sensasinya akan semakin
intens. Tapi hati-hati apabila foreplay dengan
dua organ tubuh ini. Ciuman atau jilatan yang
terlalu membabi-buta akan membuat mulut serta
tubuh pasangan terlalu basah sehingga bisa
mengurangi kenikmatan sesi pemanasan ini.
Posting Komentar