BELAKANGAN ini masyarakat dihebohkan oleh
tindakan kekerasan seksual terhadap murid TK
Jakarta International School (JIS). Kejadian ini
tentu menimbulkan keresahan bagi orang tua
mengenai keamanan anak-anak mereka di
sekolah.
Bila berkaca dari kasus tersebut, para orang
seperti dingatkan kembali betapa pentingnya
pendidikan seksual kepada anak. Bahkan,
menurut Ketua Komisi Perlindungan Anak (KPAI),
Asrorun Ni'am sex education atau pendidikan
seksual harus dilakukan sejak dini dan harus
dipahami secara benar dan utuh maknanya.
Ketua KPAI, Asrorun Ni'am mengatakan bahwa
pendidikan seks bukanlah seperti pendidikan
suami-istri, tetapi lebih kepada pengenalan
anotomi tubuh beserta fungsinya, dan cara
berinteraksinya terkait dengan si anak ataupun
orang lain.
Selain itu, dalam ajaran agama menurut Asrorun
Ni'am sebetulnya juga diperkenalkan sejak dini
seperti masa akil baligh dan proses menstruasi,
serta ditandai dengan tumbuhnya rambut di
daerah tertentu. Selain itu, Asrorun Ni'am
mengatakan dalam agama Islam juga diajarkan
batasan seperti yang boleh dan tidak terkait
dengan aurat.
"Semua itu kan sebenarnya bagian dari sex
education , kalau dikenalkan lebih dini kan
bagus," ucap Asrorun Ni'am saat berkunjung ke
redaksi Okezone di Gedung HighEnd, Kebon Sirih,
Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2014)
Lebih lanjut, Asrorun Ni'am menjelaskan bila
bentuk edukasi para orang tua bisa dengan
menjelaskan kepada anak mengenai alat vital
dan fungsinya, serta misalnya memberi tahu
tidak boleh ada yang memegangnya saat pergi
ke toilet. Selain itu, Asrorun Ni'am mengatakan
bahwa orang tua juga harus mengajarkan kepada
anak untuk tidak telanjang di luar rumah, jangan
mempertontonkan alat vital, dan kalau buang air
kecil celana jangan dibuka di luar.
"Itu juga sebenarnya bagian dari pendidikan seks
dan pemahaman seperti ini juga penting untuk
diberikan kepada anak lebih dini. Kalau dimaknai
ke hal itu, maka memang harus dikuatkan dan
dilatih sejak kecil, yaitu saat dia sudah mengerti
diajak berkomunikasi, itu penting. Bahkan, tidak
hanya mulai sejak buang air kecil dan besar di
tempatnya tetapi juga bagaimana membasuhnya,
ini kan pendidikan awal dan sangat penting
sedini mungkin diajarkan," imbuh Asrorun Ni'am.
Namun, sex education kepada anak tidak hanya
berhenti sampai tahapan itu, karena menurut
Asrorun Ni'am pendidikan seksual terdapat
tahapan usianya. Misalnya, setelah tahapan awal
dilanjutkan dengan mengenalkan relasi hubungan
antara laki-laki dan perempuan mengenai
batasan mana hal yang boleh dan tidak untuk
dilakukan serta kepatutannya. Relasi seperti itu
bukanlah relasi kontraktual hubungan sosia
semata, tetapi terdapat norma, etika, dan agama,
itu semua masuk dalam bagian sex education .
Posting Komentar