Ladies , Ini 9 Hal yang Mempengaruhi Kondisi Kesehatan Miss V

Kamis, 08 Mei 2014 | komentar

Organ intim wanita termasuk salah

satu bagian tubuh penting namun jarang

diperhatikan kondisi kesehatannya. Saat area

intim itu bermasalah, keluhan yang kerap

diutarakan para wanita di antaranya adalah

keputihan, gatal hingga aroma yang tidak sedap.

Berbagai faktor bisa mempengaruhi kondisi

vagina wanita. Faktor-faktor berikut ini ada yang

memang bisa dicegah, namun beberapa tidak

bisa dihindari. Berikut ini daftarnya seperti

didikutip CNN dari Mayo Clinic:

1. Penyakit tertentu

Masalah kesehatan seperti penyakit diabetes dan

sindrom Sjogren (gangguan autoimun-red), dapat

menyebabkan vagina kering. Vagina kering artinya

tubuh tidak mampu memproduksi cairan lubrikasi

alami yang cukup. Saat vagina kering ini, wanita

bisa merasa kesakitan saat bercinta.

2. Seks Tanpa Pelindung

Melakukan hubungan seks tanpa pelindung bukan

hanya bisa menyebabkan wanita tertular virus

HIV/AIDS. Penyakit seksual menular juga bisa

dialami jika wanita memilih bercinta tanpa

kondom. Penyakit seks menular tersebut misalnya

gonorhea atau kencing nanah dan herpes. Mirip

seperti keputihan, penyakit menular seksual ini

juga menyebabkan infeksi pada Miss V. Ketika

penyakit ini ada di tubuh, bukan hanya saat

bercinta saja rasa sakit dirasakan. Setelahnya

pun rasa nyeri tersebut bisa tetap ada. Malah

pada kondisi yang sudah parah, Miss V bisa

mengalami pendarahan.

3. Hubungan Seks Terlalu Agresif

Hubungan seks yang terlalu agresif bisa membuat

wanita mengalami patah tulang di area panggul.

Seks yang dilakukan dengan paksaan dan terlalu

agresif ini juga bisa menyebabkan vagina menjadi

trauma.

4. Produk Kebersihan Miss V dan Obat-obatan

Penggunaan antibiotik dalam jangka waktu lama

bisa meningkatkan risiko wanita terkena infeksi

jamur. Beberapa jenis obat juga dapat

menyebabkan vagina kering. Sedangkan untuk

produk kebersihan Miss V, yang bisa berbahaya

adalah jika wanita menggunakan tampon yang

memiliki kemampuan menyerap darah haid

berlebih. Tampon tersebut dapat menyebabkan

terjadinya toxic shock syndrome, komplikasi

langka yang menganca jiwa akibat infeksi bakteri.

5. Alat Kontrasepsi

Beberapa jenis alat kontrasepsi ada yang bisa

mempengaruhi kondisi vagina. Misalnya

Spermicide dan NuvaRing (ring atau cincin untuk

vagina) yang dapat menyebabkan iritasi pada

Miss V. Menggunakan diaphragm juga bisa

membuat wanita berisiko mengalami toxic shock

syndrome.

6. Kehamilan dan Melahirkan

Saat hamil, wanita akan berhenti mengalami

mensturasi hingga bayi lahir. Selama masa

kehamilan itu, wanita jadi berisiko mengalami

keputihan. Sedangkan saat atau setelah

melahirkan, terutama yang melalui proses normal,

kondisi kesehatan vagina terpengaruh karena

mengalami robekan. Pada beberapa kasus,

penjahitan dilakukan untuk mengatasi robekan

tersebut.

7. Masalah Psikologis

Kegelisahan dan depresi juga berkontribusi

menjadi penyebab menurunnya gairah seks

wanita. Saat gairah seks menurun ini, wanita pun

akan merasa tidak nyaman atau bakan kesakitan

saat bercinta. Masalah psikologis lainnya yang

juga mempengaruhi adalah ketika wanita

mengalami trauma, misalnya menjadi korban

pelecehan seks atau pernah mengalami seks yang

menyakitkan.

8. Penuaan

Setelah menopause, vagina mulai kehilangan

elastisitasnya. Saat elastisitas vagina ini

berkurang, wanita bisa merasa tidak nyaman

saat bercinta.

9. Hormon

Perubahan pada kadar hormon di dalam tubuh

bisa mempengaruhi vagina. Misalnya penurunan

produksi estrogen setelah menopause, melahirkan

dan saat menyusui. Penurunan kadar estrogen ini

visa menyebabkan vagina menjadi lebih tipis

sehingga menyebabkan seks terasa menyakitkan.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. kabar berita terbaru - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger