Upaya Penutupan lokalisasi Dolly
terus menuai polemik. Kali ini Gabungan Umat
Islam Bersatu (GUIB) menyatakan mendukung
penuh langkah Pemerintah Kota (Pemkot)
Surabaya untuk menutup lokalisasi yang berada
di Kecamatan Sawahan, Surabaya, itu.
GUIB yang merupakan gabungan dari sejumlah
ormas Islam itu mendatangi Wali Kota Surabaya
Tri Rismaharini untuk menyatakan dukungannya
menutup Dolly.
Sekretaris GUIB Jatim Muhammad Yunus
mengatakan, agar Pemkot Surabaya tetap
memastikan penutupan Dolly pada 19 Juni
mendatang.
"Kami siap apapun yang terjadi. Kami akan tetap
membantu menutup Dolly," kata pria yang juga
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim,
Rabu (14/5/2015).
Dia menilai, langkah penutupan lokalisasi, yang
konon pernah terbesar se-Asia Tenggara itu,
sepenuhnya diserahkan kepada Pemkot
Surabaya. "Jika gagal kami yang akan turun,"
tegasnya.
Ia juga menyayangkan pernyataan Wakil Wali
Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana yang dinilai
kontraproduktif dengan upaya penutupan Dolly.
Salah satunya, meminta agar penutupan Dolly ini
diundur tidak pada 19 Juni.
"Wawali menyatakan seolah-olah warga belum
siap dengan penutupan Dolly, sementara
Walikota menyatakan warga sudah siap ditutup.
Ini kan kontraproduktif, kami menyatakan siap
membantu penutupan Dolly," tandasnya.
GUIB sendiri merupakan gabungan sejumlah
eleman ormas islam. Setidaknya ada 58 Ormas
yang tergabung dalam organisasi tersebut.
Diantaranya, FPI (Front Pembela Islam),
Hidayatullah, Al Irsyad, Dewan Dakwah Islamiyah
(DDI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Persatuan
Islam (PI), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PTI),
Al Bayyinat, Forum Umat Islam (FUI) dan lain-
lain.
sumber: detik.com
Posting Komentar